LAPORAN
PRAKTIKUM
“PENGARUH
ALKALI dan PEMBENTUKAN OSAZON”
TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA
Jurusan Peternakan
Program Studi Produksi Ternak
Oleh
Deddy Lauren
Andriyanto
C31120204
Dosen
Dr. Ir. Rr.
Merry Muspita DU,MP
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2013
LANDASAN TEORI
1. Larutan Alkali
Alkali adalah
kelimpahan unsur dari alam. Alkali terbagi menjadi dua, yaitu alkali dan alkali
tanah. Alkali sendiri mempunyai dua sifat yaitu sifat fisika dan sifat kiamia.
Alkali tanah juga mempunyai dua sifat yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Dalam
sifat-sifat fisika alkali dan alkali tanah mempunyai konfigurasi electron yang
berbeda, jari-jari atom, potensial ionisasi, keelekronegatifan, titik lebur,
titidik didih, dan bilangan oksidasinya. Dalam sifat-sifat kimia alkali dan
alkali tanah juga seperti itu dari keduanya berbeda sifat.
Alkali
dan alkali tanah juga bisa digolongkan kedalam asam dan basa. Asam dan basa
dibagi masing-masing menjadi dua, yaitu asam lemah dan asam kuat, basa lemah
dan basa kuat.
Asam
adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion hydrogen.
Memiliki sifat-sifat yang mempunyai rasa asam, karasif dapat merusak logam,
berupa zat padat, cair, dan gas. Kekuatan asam sangat tergantung pada kemampuan
asam tersebut melepaskan ion H dalam larutan dan konsentrasi larutan asam
tersebut. Asam dibagi menjadi dua yaitu : Asam kuat merupakan elektrolit kuat.
Dalam air terionisasi sempurna menjadiion hydrogen dan ion negative secara
sempurna jumlah ion hydrogen dan ion (-) ditentukan dengan derajat ionisasi.
Asam lemah merupakan asam yang terionisasi sebagian, reaksi ionisasi asalah
reaksi kesetimbangan.
Alkali dapat dibagi menjadi dua basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.
Basa
kuat adalah jenis senyawa sederhana
yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh
paling umum dari alkali kuat adalah hidroksida dari logam alkali dan logam
alkali tanah seperti NaOH dan Ca(OH)2.
Basa lemah adalah larutan basa tidak
berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan. Amonia adalah salah
satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas amonia tidak mengandung ion
hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium
dan ion hidroksida.Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap
saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang
menghasilkan ion hidroksida.
2. Larutan Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida,
adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan
dan tumbuhan.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa",
bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada
gugus samping hidroksil
dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di
luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada
dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026%
pada pH 7.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan
monosakarida lain seperti fruktosa,
begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat
atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya,
yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein.
3. Larutan Fruktosa
Fruktosa atau gula buah, adalah monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan merupakan salah
satu dari tiga gula darah
penting bersama dengan glukosa
dan galaktosa, yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan. Fruktosa ditemukan oleh kimiawan Perancis Augustin-Pierre
Dubrunfaut pada tahun 1847. Fruktosa murni
rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah
larut dalam air. Fruktosa ditemukan pada tanaman, terutama pada madu, pohon buah, bunga, beri dan sayuran. Di tanaman, fruktosa
dapat berbentuk monosakarida dan/atau sebagai komponen dari sukrosa. Sukrosa merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Fruktosa adalah polihidroksiketon
dengan 6 atom karbon.
Fruktosa merupakan isomer
dari glukosa; keduanya memiliki rumus
molekul yang sama (C6H12O6) namun
memiliki struktur yang berbeda.
4. Larutan Benedict
glukosa
memiliki sifat dapat mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ yang ada pada larutan
Benedict sehingga menjadi Cu2O yang terbentuk endapan. Semakin meningkatnya
konsentrasi glukosa pada uji Bendefiiths ini, endapan yang terjadi makin
banyak. Hal ini menandakan bahwa makin reduksi gula mereduksi larutan benedict.
Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat
dan natrium sitrat. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat peraksi
benedict bersifat basa lemah.
5. Larutan Osazon
Asazon adalah suatu Kristal berwarna kuning yang sukar
larut dalam air dan terbentuk apabila kita memanaskan monosakarida / disakarida
perediksi dengan fenil hidrasil. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal
dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih
dan terbentuk kembali bila didinginkan. Namun, sukrosa tidak membentuk osazon
karena gugus aldehida atau yang terikat pada monomernya sudah tidak bebas.
Sebaliknya, osazon monosakrida tidak larut dalam air mendidih
6. Larutan Asam Asetat
Asam
asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia
asam organik
yang dikenal sebagai pemberi rasa asam
dan aroma
dalam makanan.
Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Asam
asetat merupakan salah satu asam karboksilat
paling sederhana, setelah asam format.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah,
artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+
dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia
dan bahan baku
industri
yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi
polimer
seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat,
dan polivinil asetat, maupun berbagai macam
serat
dan kain.
Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman.
Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Asam
asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol.
Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang
yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa
polar seperi garam anorganik
dan gula
maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur
seperti sulfur
dan iodin.
Asam asetat bercambur dengan mudah dengan pelarut
polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform
dan heksana.
7. Larutan Fenil Hidrasin
Fenil Hidrazin adalah
larutan yang merupakan tambahan pada pengujian asazon untuk pendapan karbohidrat yang terbentuk seperti Kristal
yang kemudian diamati dengan mikroskop.
8. Larutan Arabinosa
Arabinosa adalah
monosakarida lima-karbon
dengan kelompok aldehida sehingga termasuk dalam kelompok aldoses dan
dalam hal ini kepada aldopentoses.
Dari dua bentuk D dan L enansiomer luas di alam adalah L-arabinosa, menjadi konstituen dari pektin dan hemiselulosa. Dapat ditemukan terutama di gum arabic.
Operon L-arabinosa sangat penting dalam bioteknologi dan berbagai teknik biologi molekuler. Sistem klasik untuk sintesis organik dari arabinosa glukosa adalah proses yang dikenal sebagai degradasi Wohl.Arabinosa digunakan sebagai sumber karbon dalam budaya bakteri.
Dari dua bentuk D dan L enansiomer luas di alam adalah L-arabinosa, menjadi konstituen dari pektin dan hemiselulosa. Dapat ditemukan terutama di gum arabic.
Operon L-arabinosa sangat penting dalam bioteknologi dan berbagai teknik biologi molekuler. Sistem klasik untuk sintesis organik dari arabinosa glukosa adalah proses yang dikenal sebagai degradasi Wohl.Arabinosa digunakan sebagai sumber karbon dalam budaya bakteri.
9. Larutan Na2CO3
Natrium bikarbonat
adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap
disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama.
Natrium Karbonat (juga
dikenal sebagai washing soda atau soda abu) adalah garam natrium dari asam
karbonat. Ia paling umum sebagai heptahidrat Kristal yang mudah effloresces
untuk membentuk bubuk putih. Natrium karbonat dalam negeri terkenal untuk
penggunaan sehari hari sebagai pelunak air. NaHCO3
umumnya diproduksi melalui proses Solvay, yang memerlukan reaksi natrium klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam air.
HASIL PENGAMATAN
1.
Pengaruh Alkali Dengan Uji Benedict
Pada pengujian ini dilakukan pada 1 tabung yang
berisi 2ml larutan Glukosa 0,01M dan sedikit Na2CO3. Kemudian di bagi menjadi 2
botol sama banyak.
No
|
Larutan Pengisi
|
Warna Awal
|
Hasil
Pengamatan
|
|
pemanaskan selama 30’
|
Setelah dipanaskan 30’ + larutan benedict,
dipanaskan 10’
|
|||
2.
|
1ml glukosa 0,01M + sedikit Na2CO3
|
Putih keruh
|
- 2 menit berwarna kuning
- 4 menit berwarna orange kecoklatan
- 8 menit berwarna orange kecoklatan pekat
- 23 menit berwarna merah bata
- 27 menit berwarna merah bata pekat
|
- warna awal merah bata pekat dan kehijauan
- 4 menit berwarna merah beta dan coklat
- 7 menit merah bata
- 9 menit coklat pekat dan merah bata
|
3.
|
1ml glukosa 0,01M + sedikit Na2CO3
|
Putih keruh ada endapan
|
_
|
- warna awal putih keruh dan biru ada endapan
putih
- 4 menit coklat pekat ada endapan putih
- 7 menit coklat pekat merah bata da nada endapan
- 9 menit terdapat 3 lapisan yaitu coklat, merah
coklat, dan ada endapan putih
|
2.
Pengaruh Alkali Dan Pembentukan Osazon
No.
|
Larutan gula (5ml)
|
Larutan asam asetat
|
Larutan fenil hidrasil
|
Hasil
pengamatan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||||
1.
|
Glukosa 0,01M
|
CH3COOH 10 tetes
|
3 tetes
|
Warna larutan kuning muda setelah dipanaskan 10’
|
- Terbentuk endapan berwarna coklat tua (coklat
kemerahan)
- Gambar kristal
|
2.
|
Fruktosa 0,01M
|
CH3COOH 10 tetes
|
3 tetes
|
Warna larutan kuning muda setelah dilarutkan 10’
|
- Terbentuk endapan berwarna kuning telur (orange)
- Gambar Kristal
|
3.
|
Arabinose 0,01M
|
CH3COOH 10 tetes
|
3 tetes
|
Warna larutan kuning muda setelah dilarutkan 10’
|
- Terbentuk endapan berwarna coklat tua (coklat
kemerahan)
- Gambar kristal
|
PEMBAHASAN
1.
Pengaruh Alkali Dengan Uji Benedict
Pengaruh alkali pada
uji benedict ini menghasilkan warna yang berbeda dari setiap larutan yang
diujikan. Tabung pertama : Warna
larutan yang diujikan pertama kali tanpa menggunakn pemanasan selama 30 menit,
warna awal larutan putih keruh ada endapan, kemudian larutan tersebut
dipanaskan selama 10 menit. Warna larutan tersebut dari putih keruh menjadi
biru ada endapan putihnya, pada menit selanjutnya warna larutan berubah dan
pada menit yang terakhir warna larutan
berubah dari warna coklat menjdai merah kecoklatan ada endapan putihnya. Tabung kedua : Warna larutan glukosa
pada pemanasan yang pertama selama 30 menit menghasilkan warna kuning
kecoklatan. Lalu dari warna kecoklatan berubah menjadi warna cokalat pekat. Dan
selanjutnya pada menit ke 27 warna berubah menjadi merah bata pekat. Warna
larutan glukosa pada pemanasan yang kedua ini setelah pemanasan yang pertama
tadi, dari warna merah bata menjadi warna kehijauan, semakin lam warna mulai
berubah dan pada menit yang terakhir warna dari coklat pekat berubah menjadi
merah bata.
2.
Pengaruh
Alkali Dan Pembentukan Osazon
Pembentukan osazon pada uji osazon ini terlihat dengan adanya
endapan yang terjadi agar-agar yang terdapat pada glukosa, fruktosa, dan
arabinosa. Endapan yang terjadi pada larutan-larutan glukosa, fruktosa dan
arabinose ini memiliki bentuk yang berbeda-beda. Ada yang benrbentuk
garis-garis halus, ada yang seperti garis-garis putus yang didepan garis-garis
putus itu ada benjolan, da nada juga yang bergaris-garis bertumpuk-tumpuk. Dari
ketiga larutan tersebut memilki warna endapan yang berbeda-beda. Endapan yang
terbentuk dalam larutan glukosa berwarna soklat tua/ coklat kemerahan, endapan
yang terbentuk dalam larutan fruktosa berwarna kuning telur/orange, sedangkan
pada larutan arabinose endpan yang terjadi memiliki warna yang sama sepeti
warna glukosa. Endapan ini spesifik bagi setiap jenis karbohidrat, baik monosakarida,
oligosakarida, maupun polisakarida. Dari hasil pecobaan, dapat dinyatakan bahwa
uji osazon digunakan untuk mengidentifikasi monosakarida, disakarida, dan
sebagian polisakarida. Karbohidrat mempunyai penampang yang berbeda-beda, hal
ini karena masing-masing bahan memiliki rantai hidrokarbon yang berbeda-beda
pula, ada yang rantai hidrokarbonya lurus dan ada pula yang bercabang.
PERTANYAAN
1.
Gambarkan
struktur molekul Fruktosa, Glukosa, dan Maltosa !
2.
Terangkan
bagaimana terjadinya pembentukan osazon pada reaksi dengan monosakarida !
JAWABAN
1.
- Stuktur molekul Fruktosa
-
Struktur molekul
Glukosa
-
Struktur molekul
Maltosa
2.
Uji osazon merupakan pengamatan dengan mikroskop
endapan karbohidrat yang terbentuk sesudah ditambahkan dengan fenil hidrazin. Monosakarida
menunjukkan hasil yang positif pada
percobaan ditunjukkan terbentuknya kristal pada endapan karbohidrat yang
diamati dengan mikroskop. Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan
karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atao keton bersama fenilhidrazin
berlebihan akan membentuk hidrazon atau osazon. Osazon yang terbentuk mempunyai
bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. osazon monosakarida tidak larut
dalam air mendidih. Monosakarida atau gula sederhana adalah karbohidrat yang
tidak dapat dihihrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana
KESIMPULAN
Dari data diatas
dapat disimpulakn bahwa :
1.
Dalam
pengaruh alkali pada uji benedict mengasilkan warna putih keruh sebelum
dipanaskan dan ada yang terdapat endapannya. Dari uji itu juga kita dapat
mengetahui ada tidaknya larutan asam dan basa yang terkandung pada glukosa yang
diberi Na2CO3.
2.
Dalam
pengaruh alkali pada osazon kita dapat mengetahui bentuk-bentuk Kristal yang
ada pada larutan-larutan yang diujikan pada uji yang kedua ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar