cursor

Jumat, 21 Juni 2013

daya reduksi karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA





DISUSUN OLEH :
DEDDY LAUREN ANDRIYANTO               
 C31120204



PRODUKSI TERNAK
PETERNAKAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN AJARAN 2012 – 2013



A.   PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari hari tidak terlepas dari larutan karbohidrat dan larutan gula. Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang tersusun hanya dari atom karbon, hydrogen. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari.
 Dari jumlah satuan penyusunnya, karbohidrat dapat di bedakan menjadi monosakarida, disakarida, trisakarida, olisakarida dan polisakarida. Jumlah satuan penyusun satuannya adalah 2, 3sampai 10 dan lebih dari 10. Monosakarida mempunyai jumlah atom c 3sampai 6.
 Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan merupakan oligosakarida, polimer. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas. Senyawa-senyawa yang mengoksidasi atau bersifat reduktor adalah logam-logam oksidator seperti Cu (II). Contoh gula yang termasuk gula reduksi adalah glukosa, manosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk dalam gula non reduksi adalah sukrosa (Team Laboratorium Kimia UMM, 2008).

B.   LANDASAN TEORI
a.      Karbohidrat
 adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat merupakan polihidriksi aldehid atau keton yang sangat bervariasi dalamhalberat molekul. Senyawa tersebut terdiri atas senyawa penyusun yaitu monosakarida. Dari jumlah satuan penyusunnya, karbohidrat dapat di bedakan menjadi monosakarida, disakarida,trisakarida, olisakarida dan polisakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. gula atau karbohidrat itu diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida yang ketiganya tentu mempunyai rumus kimia gulanya masing-masing. Sesuai dengan kaidah namanya, monosakarida adalah gula yang mengandung 1 unit terkecil gula yang paling sederhana. monosakarida : glukosa,fruktosa, galaktosa. Disakarida terdiri dari 2 unit senyawa gula. disakarida :fruktosa, maltosa, laktosa.dan polisakarida terdiri dari banyak senyawa gula (gula kompleks). poliskarida : pati, selullosa, glikogen
glukosa, fruktosa, galaktosa perbedaan rumus kimia gulanya hanya pada “gugus fungsi” yang terkandung dalam senyawa tersebut. glukosa gugus fungsinya aldehide, fruktosa gugus fungsinya keton, galaktosa gugus fungsi keton tetapi letak p-ada atom C berbeda dibandingkan dengan fruktosa.Yang membedakan sukrosa, maltosa, galaktosa adalah monosakarida penyusunnya. sukrosa dibentuk oleh glukosa dan fruktosa, maltosa dibentuk oleh 2 molekul glukosa, galaktosa dibentuk oleh glukosa dan galaktosa. sedangkan yang membedakan sellulosa , pati , glikogen adalaha ikatan antar monosakarida pembentuk polisakarida.


b.      Pati atau amilum
adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
c.       Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18)
adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein.

d.      Sukrosa
 merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon.[1] Sukrosa atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet.[ Proses fermentasi sukrosa melibatkan mikroorganisme yang dapat memperoleh energi dari substrat sukrosa dengan melepaskan karbondioksida dan produk samping berupa senyawaan alkohol.

e.       Laktosa
 adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11.
Laktosa merupakan disakarida yang berasal dari kondensasi antara galaktosa dan glukosa, yang membentuk ikatan glikosida 1→4-β. Nama sistematis laktosa adalah β-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa.Laktosa dihidrolisis akan membentuk glukosa dan galaktosa.
f.       Fruktosa
adalah polihidroksiketon dengan 6 atom karbon. Fruktosa merupakan isomer dari glukosa; keduanya memiliki rumus molekul yang sama (C6H12O6) namun memiliki struktur yang berbeda. Suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis.

g.      Larutan Benedict
glukosa memiliki sifat dapat mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ yang ada pada larutan Benedict sehingga menjadi Cu2O yang terbentuk endapan. Semakin meningkatnya konsentrasi glukosa pada uji Bendefiiths ini, endapan yang terjadi makin banyak. Hal ini menandakan bahwa makin reduksi gula mereduksi larutan benedict. Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat peraksi benedict bersifat basa lemah.

h.      Larutan  Luff
Uji luff digunakan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap endapan. luff merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam penentuan kadar karbohidrat secara kimiawi. Agar tidak terjadi pengendapan seluruh Cu3+ yang tereduksi menjadi Cu+ sehingga tidak ada kelebihan Cu2+ yang dititrasi maka larutan harus mendidih atau diusahakan mendidih.

i.        Larutan  Barfoed
Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada oleh disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi mopnosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak.















C.   TABEL PENGAMATAN

1.     Tabel Daya Reduksi Carbohidrat Larutan Benedict :
No Tabung
Larutan Benedict
Larutan Glukosa
Pengamatan
1
5 ml
Glukosa(0,01) 1ml
- 5 menit warna menjadi biru muda
- 7,5 menit mulai berwarna biru tua pekat
- 10 menit menjadi biru kehitaman
2
5 ml
Glukosa(0,02) 1ml
- 3 menit warna menjadi biru muda
- 4,5 menit mulai berwarna biru tua
- 7,5 menit menjadi biru kehitaman pekat
- 10 menit menjadi biru kemerahan
3
5 ml
Glukosa(0,04) 1ml
- 1 menit biru muda
- 4,5 menit berwarna hitam
- 5,5 menit warna menjadi hitam pekat
- 7 menit menjadi biru kemerahan
- 8 menit menjadi merah bata

2.     Tabel Daya Reduksi Carbohidrat Dengan Larutan Luff :
No Tabung
Larutan Luff
Larutan Gula
Pengamatan
1
1 ml
Fruktosa 2 ml
9 menit berwarna biru kuning
2
1 ml
Lactose 2 ml
15 menit berwarna biru keruh
3
1 ml
Sakarosa 2 ml
14 menit berwarna biru jernih atau biru kekuningan
4
1ml
Larutan Pati 2 ml
11 menit menjadi biru keruh

3.     Tabel Daya Reduksi Carbohidrat Dengan Larutan Barfoel :
No Tabung
Larutan Barfoel
Larutan
Pengamatan
1
5 ml
5 ml Glukosa (0,01M)
Sedikit gelembung, warna biru muda
2
5 ml
5 ml Fraktosa (0,02M)
Telah banyak gelembung, warna biru pekat
3
5 ml
5 ml Laktosa (0,04M)
Sedikit gelembung, warna biru muda
4
5 ml
5 ml Laktosa (0,01M)
Banyak gelembung, warna lebih pekat
5
5 ml
5 ml Sacrosa (0,04M)
Tidak banyak gelembung, warna biru pudar
6
5 ml
5 ml Sacrosa (0,03M)
Tidak ada gelembung, warna biru pudar

D.   PEMBAHASAN

1.      Uji Larutan Benedict
Uji benedict bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Pada percobaan ini dengan menguji larutan karbohidrat (1 ml) kedalam 5 ml larutan benedict yang berada dalam tabung reaksi. Dimana dari ketiga larutan karbohidrat (glukosa 0,01 M, glukosa 0,02 M, dan glukosa 0,04 M) ditambahkan larutan benedict. Dari reaksi yang diberikan terjadinya perubahan warna menjadi merah bata dan perubahan yang paling cepat terjadi pada tabung ketiga yaitu larutan glukosa 0,04.
 Penyebab terjadinya endapan pada monosakarida (glukosa) ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid (glukosa) bebas dalam molekul karbohidrat yang diuji tersebut. Dalam asam polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis pasial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal inilah yang dijadikan dasar untuk membedakan polisakarida, disakarida, dan monosakarida

2.      Uji Larutan Luff
Uji luff digunakan untuk menentukan kadar karbohidrat yang berukuran sedang. Pada percobaan ini dengan menggunakan 1ml larutan luff yang ditambah masing-masing 2 ml larutan karbohidrat (fraktosa, laktosa, dan sacarosa) dan larutan pati. Dimana setelah dipanaskan selama 15 menit diantara semua larutan karbohidrat dan larutan pati tersebut yang beraksi dan hasil yang tercepat adalah larutan fruktosa. Dikarenakan larutan monosakarida memiliki daya reduksi lebih cepat dari pada larutan lainnya.
Dalam pengujian karbohidrat dengan metode luff schrool ini pH larutan harus diperhatikan dengan baik, karena pH yang terlalu rendah (terlalu asam) akan menyebabkan hasil titrasi menjadi lebih tinggi dari sebenarnya, karena terjadi reaksi oksidasi ion iodide  menjadi I2. Sedangkan apabila pH terlalu tinggi (terlalu basa), maka hasil titrasi akanmenjadi lebih rendah daripada sebenarnya, karena pada pH tinggi akan terjadiresiko kesalahan, yaitu terjadinya reaksi I2 yang terbentuk dengan air (hidrolisis).
Perubahan warna setelah 4 larutan tersebut di panaskan berupa hasil warna larutan yang berwarna biru kekuningan, biru keruh, dan biru jernih. Larutan sudah netral ditandai perubahan warna menjadi kekuningan.

3.      Uji Larutan Barfoed
Uji barfoed bertujuan untuk memisahkan antara monosakarida dan disakarida. Pereaksi barfoed bersifat asam lemah dan hanya diredusi oleh monosakarida. Pemanasan yang lama menghidrolisis disakarida sehingga bereaksi positif. Percobaan barfoed menghasilkan endapan berwarna lebih pekat.
Pada percobaan ini dengan menggunakan 5 ml larutan barfoed yang diuji pada 6 tabung reaksi pada setiap tabung diberikan masing masing larutan 5ml larutan glukosa (0,01M), fraktosa (0,02M), laktosa (0,04M), laktosa (0,01M), sacrosa (0,04M), sacrosa (0,03M). Larutan karbohidrat yang paling cepat bereaksi adalah larutan fruktosa. Sementara untuk larutan karbohidrat jenis glukosa, dan sukrosa, tidak bereaksi atau menunjukkan hasil negatif. Sekalipun aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya. Namun bentuk ini berada dalam kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehid atau keton rantai terbuka,sehingga gugus aldehid atau keton ini dapat mereduksi berbagai macam reduktor. Oleh karena itu, karbohidrat yang menunjukkan hasil reaksi positif (endapan biru lebih pekat) dinamakan gula pereduksi.

4.      PERTANYAAN
1.      A. Gambar struktur dari bangun fraktosa, glukosa, sacrosa, dan pati ?
B.     Bahas kemungkinan yang terjadi dalam proses reduksi dari masing-masing yang terjadi?
2.      Mengapa pada gula, dalam gula non reduksi tidak ada reaksi pengendapan?

5.     JAWABAN

1.      A. Gambar struktur bangun fraktosa
Gambar struktur bangun glukosa

Gambar struktur bangun sacrosa


Gambar struktur bangun pati

B. Proses Terjadi Reduksi atau Tidak
      Dari semua larutan itu dapat meruduksi. Monosakarida (glukosa dan fruktosa), disakarida (laktosa dan socrosa), dan polisakarida (pati). Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dari disakarida dan polisakarida.

2.      Gula non reduksi tidak dapat meruduksi karena gula non reduksi tidak dapat mereduksi zat lain. Itu disebab kan oleh halnya zat tersebut tidak dapat mereduksi karena larutan-larutannya tidak termasuk dalam larutan asam dan larutan yang tidak dapat meruksi zat lain kebanyakan ada dilarutan basa lemah. Larutan asam lebih cepat meruksi zat lain dan yang dapat meruduksi zat lain adalah gula reduksi.
















E.   KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan beberapa kesimpulan yaitu :
a.      Larutan benedict
Dari masing-masing tabung memiliki perubahan warna yang beda. Yaitu pada kecepatan perubahan warna yang terjadi. Itu dikarenakan jenis larutan glukosa yang dimasukkan pada tabung yang berisi larutan benedict berbeda. Uji benedict untuk mengindentifikasi gula pereduksi

b.      Larutan luff :
Luff digunakan sebagai menentukan kadar karbohidrat yang berukuran sedang. Larutan luff memiliki kelemahan disebabkan ileh kombinas yang konstan. Larutan semakin berwarna kekuningan semakin netral larutannya.

c.       Larutan barfoed :
Barfoed digunakan sebagai memisahkan monosakarida dan disakarida. Barfoed bersifat asam lemah, direduksi oleh monosakarida. Pemanasan yang semakin lama mengindrolisis disakarida sehingga beraksinyasemakin positif.

d.      Kesimpulan dari keseluruhan :
Hasil analisisinya adalah kadar gula pereduksi total tidak dapat menentukan gula pereduksi secara individual. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida dan polisakarida. Kadar gula total adalah kandungan gula keseluruhan dalam suatu bahan baik monosakarida maupun oligosakarida. Gula reduksi adalah gula yang dapat mereduksi zat lain. Golongan monosakarida mengandung gugus aldehid dan gugus keton yang aktif mereduksi senyawa lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar